Seperti yang Anda ketahui jika lemari asam bisa dikatakan sebagai peralatan ventilasi lokal dengan desain yang sedemikian rupa agar mengurangi paparan terhadap gas yang beracun, debu, atau uap beracun. Atau bisa juga dikatakan sebagai peralatan di laboratorium dengan ukuran yang besar serta kabinet bawah untuk meja atau penahan.
Kegunaan dari lemari asam sendiri adalah sebagai tempat untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia, khususnya untuk mereaksi zat yang beracun, berbahaya, atau untuk mereaksikan zat lain yang dihasilkan zat-zat yang bisa mengeluarkan gas berbahaya bahkan bisa sampai mengeluarkan percikan api. Lemari asam sendiri ada dua macam yaitu ducting dan tanpa ducting atau ductless. Prinsipnya sama yaitu udara akan dihisap di depan pintu kemudian akan dikeluarkan dari blower hisap keluar gedung maupun bahan penyaring.
Berikut ini ada beberapa hal terkait dengan instalasi lemari asam
Beberapa Hal Terkait Konstruksi, Renovasi, dan Instalasi Lemari Asam
Desain Laboratorium
Laboratorium yang menggunakan lemari asam wajib mempunyai desain tanpa adanya resirkulasi udara menuju laboratorium maupun bagian ruangan yang lainnya di dalam lab. Karena resirkulasi yang ada di dalam laboratorium bisa menimbulkan beberapa masalah kualitas udara. Fume hood atau lemari asam harus ditempatkan pada lokasi dimana nantinya orang yang ingin meninggalkan lab tidak melewati di depan lemari asam.
Apabila bersentuhan dengan lemari asam bisa sangat berbahaya karena beberapa kasus kebakaran pada lab serta ledakan di lab banyak yang berasal dari lemari asam. Jika terjadi ledakan di lemari asam kemudian berada dekat dengan jalur keluar orang dari lab, maka akan mengisolasi orang di dalam lab. Lab senantiasa harus memiliki dua jalan untuk keluar pada saat lemari asam sudah diinstal. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka letakkan lemari asam pada ruangan dengan jarak yang cukup jauh dari pintu keluar.
Perlu Anda ketahui untuk meletakkan lemari asam tidak boleh berhadapan dengan mesin atau fasilitas kerja lainnya secara langsung. Ketika ada lemari asam, maka jendela di dalam lab harus ditutup. Karena hembusan dari angin yang masuk bisa mengacaukan dari fungsi udara fume hood atau lemari asam. Kecepatan dari lemari asam untuk hisap udara rata-rata 1,6 km per jam.
Ketersediaan Udara
Sebelum instalasi lemari asam, kecukupan udara harus ada di dalam lab atau make-up air. Dibutuhkan beberapa peralatan tambahan dalam menjaga keseimbangan udara di ruangan untuk alasan tersebut. Udara masuk serta yang keluar dari dalam lab idealnya memiliki tekanan yang relatif yaitu -10%. Keseimbangan udara di sini yaitu udara yang masuk dari pintu bukan yang keluar dari pintu. Kipas angin penyedia ruangan atau make-up air wajib dipastikan agar tidak berpengaruh pada fungsi udara yang berasal dari lemari asam.
Perlu Anda perhatikan jika terjadi kesalahan besar dan arah dari udara masuk dapat menimbulkan turbulensi sehingga udara dari lemari asam bisa masuk ke ruangan lab. Desain untuk penyuplai udara harus mempunyai kecepatan udara yaitu 0,25 m/s pada posisi 1,8 m dari lantai. Pusaran angin besar bisa terjadi jika kecepatannya terlalu besar. Selain itu juga bisa membuat kacau pada seluruh peralatan serta membuat personil yang ada di lab menjadi tidak nyaman.
Ketika lemari asam tidak sedang beroperasi maka keseimbangan untuk udara wajib dijaga. Untuk penyuplai udara yang masuk ke ruangan akan lebih baik mempunyai jarak 15 m dari titik keluarnya pipa fume hood atau lemari asam.
Itulah di atas beberapa hal terkait dengan konstruksi, renovasi serta instalasi lemari asam yang bisa Anda ketahui. Yang terpenting adalah tempatkan lemari asam dengan jarak terjauh dari pintu untuk keluar apabila dalam lab hanya mempunyai satu pintu untuk keluar.