Fume Hood Laboratory Design

Fume Hood Laboratory Design

Fume hood atau lemari asam ialah perangkat ventilasi lokal yang dirancang secara khusus untuk dijadikan sebagai pembatas pada paparan berbahaya atau beracun asap, uap maupun debu. Fume hood ini sangat berfungsi untuk mengisi ruang laboratorium guna melindungi pengguna dari gas yang beracun.

Selain melindungi pengguna dari gas beracun, lemari asap berfungsi untuk memberikan perlindungan jika terjadi ledakan, tumpahan penahan, dan berguna untuk melengkapi ruang kerja atau laboratorium.

Setiap fume hood dibuat oleh pabrik dengan desain dan spesifikasi yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya fume hood laboratory design dibuat sesuai dengan bagian-bagian yang mendasar. Untuk mengetahui apa saja bagian mendasar dari fume hood, maka bisa Anda simak informasi berikut ini.

Bagian-bagian Fume Hood dan Fume Hood Laboratory Design

Bagian-bagian Fume hood

Ada beberapa bagian dasar yang dibuat untuk melengkapi pembuatan fume hood atau lemari asam sehingga hasilnya akan lebih sempurna. Bagian dasar dari fume hood atau lemari asam diantaranya adalah:

  1. Sash, yaitu bagian pintu sliding pada lemari asam yang bersifat safety guard. Pada umumnya bagian ini dibuat dari bahan kaca atau akrilik.
  2. Lighting Equipment, yaitu bagian dari lemari asam yang terletak di dalam. Lighting equipment tersebut merupakan lampu Fluorescent yang berguna untuk menerangi lemari asam khususnya bagian dalam.
  3. Top Table (Meja Kerja) meja atau alas kerja yang digunakan untuk fume hood yaitu terbuat dari phenolic resin. Tujuan dari penggunaan phenolic resin ini adalah untuk melindungi dari bahan kimia.
  4. Sink, yaitu bagian dasar fume hood yang digunakan sebagai tempat cuci alat setelah digunakan untuk uji coba agar tetap higienis.
  5. Faucet, ialah kran air yang digunakan untuk mencuci alat-alat serta untuk pembilasan alat.
  6. Base Cabinet, yaitu lemari khusus yang ada pada fume hood untuk menyimpan bahan kimia.
  7. Button Operating Switches, bagian dasar fume hood yang terdiri dari tombol ON/OFF, power lamp, dan stop kontak.
  8. Side Wall, yaitu dinding pada fume hood dan berguna untuk menahan uap serta tumpahan bahan kimia yang terbuat dari Polypropylene.
  9. Air Flow Velocity, yaitu bagian dasar fume hood yang berguna untuk mengatur kecepatan aliran udara.
  10. Baffle, sama dengan air flow velocity yaitu untuk mengatur aliran udara agar bisa terhisap secara efektif oleh blower.
  11. Ducting, ialah sebuah pipa guna mengeluarkan udara.
  12. Blower, ialah alat pada lemari asam dan berguna untuk menghisap serta membuang udara keluar.

Desain Lemari Asam

Lemari asam biasanya banyak dibuat menggunakan bahan kayu. Namun sejak tahun 70-80.an, secara perlahan lemari asam dibuat dengan menggunakan bahan pelat kemudian dilapisi bubuk epoxy. Secara perlahan lemari asam tersebut banyak diminati oleh orang yang membutuhkannya. Kemudian semakin berkembangnya zaman, bahan lemari asam yang digunakan juga terus diperbarui.

Pada tahun 90.an, muncul lemari asam yang dibuat menggunakan bahan phenolic resin yaitu plastik laminasi dan serat kayu. Bahan tersebut memiliki daya tahan yang kuat terhadap bahan kimia dan panas api.

Secara umum, fume hood design atau desain lemari asam terbagi menjadi 5 ukuran lebar (panjang ke samping) diantaranya adalah 1000 mm, 1200 mm, 1500 mm, 1800 mm, dan 2000 mm. Sedangkan untuk lapisan dari lemari asam yaitu terdiri dari Fiberglas reinforced Polyester, Epoxy Resin, Square Corner Stainless Steel, dan Coved Corner Stainless Steel For Radio Chem.  

Setelah mengetahui ukuran serta lapisan dalam dari lemari asam, pengaturan fitur pada lemari asam diantaranya adalah kontrol blower hisab, kontrol lampu penerangan, sinyal peringatan aliran udara rendah, sinyal peringatan pembukaan pintu depan, keran air, dan keran gas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *